Ia adalah eorang wanita mulia yang mempunyai logika berpikir yang jernih, banyak ide, fasih dan juga menguasai ilmu bahasa.
Zainab binti Ali bin Abi Thalib adalah cucu pertama Rasulullah SAW dari putrinya, Fatimah Az-Zahra. Dia terkenal karena keberanian dan dukungannya terhadap Husain, kakaknya yang syahid di medan Karbala. Ia juga melindungi seluruh keluarga Husain beberapa bulan setelahnya, ketika mereka dipenjara oleh dinasti Umayyah.
Zainab dilahirkan sebelum kakeknya, Rasulullah SAW wafat. Sekitar lima tahun sebelum Rasulullah menghadap Ilahi.
Dia adalah anak ketiga pasangan Ali dan Fatimah—setelah Hasan dan Husain—dengan jarak kelahiran sekitar satu tahun antara setiap anak. Kelahirannya diikuti oleh saudara perempuannya, Ummu Kultsum.
Zainab menikah dengan anak pamannya atau sepupunya, Abdullah bin Ja’far. Dia melahirkan beberapa orang anak seperti Muhammad, Ali, Abbas, Ummi Kultsum dan ‘Aunal Akbar. Dia juga sering menceritakan tentang ibunya, Fatimah binti Muhammad SAW dan Asma binti Umais.
Zainab juga meriwayatkan beberapa hadits. Beberapa orang juga meriwayatkan hadits yang berasal darinya, seperti Muhammad bin Amru, Atha bin As-saib, dan Fathimah binti Husain bin Ali.
Di antara beberapa perkataan Zainab yang dikenal adalah, "Barangsiapa yang menginginkan makhluk menjadi syafaat (mediator) baginya menuju keridhaan Allah, maka hendaklah dia sering-sering memuji Allah (dengan ucapan alhamdulillah). Tidakkah kau mendengar perkataan mereka 'sami'a Allahu liman hamidah' (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya) kemudian Allah meringankan qudrah-Nya yang akan menimpamu. dan merasa malu untuk menurunkan cobaan lebih besar karena kedekatan-Nya padamu."
Zainab meninggal dunia pada tahun 65 Hijriyah, dan dikuburkan di Qanathir As-Siba’, Mesir. Kini makamnya banyak dikunjungi peziarah. Bahkan namanya dijadikan nama sebuah masjid di Mesir, Masjid Sayyidah Zainab. Pada tahun 1173 H bangunan masjid tersebut direnovasi.
Zainab binti Ali bin Abi Thalib adalah cucu pertama Rasulullah SAW dari putrinya, Fatimah Az-Zahra. Dia terkenal karena keberanian dan dukungannya terhadap Husain, kakaknya yang syahid di medan Karbala. Ia juga melindungi seluruh keluarga Husain beberapa bulan setelahnya, ketika mereka dipenjara oleh dinasti Umayyah.
Zainab dilahirkan sebelum kakeknya, Rasulullah SAW wafat. Sekitar lima tahun sebelum Rasulullah menghadap Ilahi.
Dia adalah anak ketiga pasangan Ali dan Fatimah—setelah Hasan dan Husain—dengan jarak kelahiran sekitar satu tahun antara setiap anak. Kelahirannya diikuti oleh saudara perempuannya, Ummu Kultsum.
Zainab menikah dengan anak pamannya atau sepupunya, Abdullah bin Ja’far. Dia melahirkan beberapa orang anak seperti Muhammad, Ali, Abbas, Ummi Kultsum dan ‘Aunal Akbar. Dia juga sering menceritakan tentang ibunya, Fatimah binti Muhammad SAW dan Asma binti Umais.
Zainab juga meriwayatkan beberapa hadits. Beberapa orang juga meriwayatkan hadits yang berasal darinya, seperti Muhammad bin Amru, Atha bin As-saib, dan Fathimah binti Husain bin Ali.
Di antara beberapa perkataan Zainab yang dikenal adalah, "Barangsiapa yang menginginkan makhluk menjadi syafaat (mediator) baginya menuju keridhaan Allah, maka hendaklah dia sering-sering memuji Allah (dengan ucapan alhamdulillah). Tidakkah kau mendengar perkataan mereka 'sami'a Allahu liman hamidah' (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya) kemudian Allah meringankan qudrah-Nya yang akan menimpamu. dan merasa malu untuk menurunkan cobaan lebih besar karena kedekatan-Nya padamu."
Zainab meninggal dunia pada tahun 65 Hijriyah, dan dikuburkan di Qanathir As-Siba’, Mesir. Kini makamnya banyak dikunjungi peziarah. Bahkan namanya dijadikan nama sebuah masjid di Mesir, Masjid Sayyidah Zainab. Pada tahun 1173 H bangunan masjid tersebut direnovasi.
0 komentar:
Posting Komentar
ترك التعليق