Dia tergolongan orang yang pertama masuk Islam . Dia juga ikut dalam hijrah pertama ke Habasyah. Seorang pemanah ulung dan prajurit Islam yang tak kenal menyerah. Dia adalah Utbah bin Ghazwan.
Utbah beriman ketika Islam masih didakwahkan secara sembunyi-sembunyi. Dan seperti sahabat-sahabat Nabi lainnya, ia pun sering mendapatkan siksaan dari orang-orang kafir Makkah. Ia termasuk dalam rombongan kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah. Namun kerinduannya kepada Rasulullah, membuatnya kembali ke Makkah. Ia terus mendampingi Rasulullah hingga hijrah ke Madinah.
Ketika perintah perang diturunkan, Utbah selali menjadi bagian dari pasukan Islam. Perang Badar, perang Uhud, perang Khandak, dan banyak peperangan lainnya yang diikutinya. Ketika Rasulullah wafat pun, Utbah masih terus mengangkat senjata.
Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, Utbah diperintahkan memimpin pasukan menuju Ubullah untuk membebaskan wilayah tersebut dari orang-orang Persia. Umar berpesan, “Berangkatlah engkau bersama pasukanmu hingga batas terjauh dari negeri Arab dan batas terdekat dengan negeri Persia. Pergilah dengan restu dan barakah Allah Ta’ala. Serulah ke jalan Allah siapa pun yang bersedia menerimanya, dan perangilah siapa yang menantangmu. Tabahlah dan bertakwalah kepada Allah!”
Maka Utbah pun memimpin pasukan menuju Ubullah. Di sana, tentara Persia sudah bersiap menyambutnya. Terjadilah pertempuran dahsyat. Pasukan Utbah menang, dan Ubullah tunduk di bawah kekuasaan Islam.
Di atas bekas kota Ubullah, Utbah membangun kota Basrah yang dilengkapi sarana perkotaan dan sebuah masjid besar. Amirul Mukminin Umar bin Khattab meminta Utbah tetap tinggal di Basrah untuk membimbing masyarakatnya menjalankan syariat Islam. Utbah resmi diangkat menjadi gubernur Basrah.
Selama menjabat gubernur, Utbah hidup dalam kesederhanaan. Dia mengajak rakyatnya untuk hidup sederhana dan meninggalkan kemewahan. Hal ini sangat tidak disukai orang-orang yang terbiasa hidup mewah. Mereka membujuk Utbah untuk mengubah pendiriannya.
Setelah beberapa waktu memimpin Basrah, Utbah bermaksud melaksanakan haji. Ia menyerahkan amanat pemerintahan kota Basrah kepada salah seorang sahabatnya. Usai berhaji, Utbah mendatangi Amirul Mukminin di Madinah. Ia mohon ijin untuk mundur dari jabatan gubernur Basrah. Namun Umar menolaknya karena tak ada sosok yang lebih baik dari Utbah untuk memimpin Basrah.
Demi menaati perintah Amirul Mukminin, Utbah pun kembali ke Basrah. Sebelum naik ke atas kendaraan, ia menghadap ke arab kiblat, lalu mengangkat kedua telapak tangannya ke langit. Ia memohon kepada Allah azza wajalla agar tidak dikembalikan-Nya ke Basrah.
Allah mendengar dan mengabulkan doanya. Utbah meninggal dunia di atas untanya sebelum sampai di Basrah.
0 komentar:
Posting Komentar
ترك التعليق