Ramadhan –bulan mulia- yang Allah tetapkan di dalamnya perintah shaum. Bagi kaum muslimin, bulan ini selalu dikaitkan dengan turunnya Al-qur’an, sebagai aturan yang akan memandu seluruh umat manusia pada kehidupan yang benar dan selamat. Pada bulan ini juga Allah telah menurunkan malam kemuliaan – Lailatul Qodar.
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. 97:1-3).
“Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan Al-Fur’qon (pembeda antara hak dan batil).” (QS. 2: 185).
Disamping peristiwa-peristiwa monumental dan sakral itu, dalam catatan sejarah, masih ada peristiwa-peristiwa penting lainnya yang sangat erat dengan tegaknya dakwah dan daulah islamiyah. Beberapa peristiwa penting lainnya yang sempat terakam sejarah antara lain:
1. Penaklukan Kota Makkah
Selama bertahun-tahun, Makkah didominasi oleh nilai-nilai syirik. Tepatnya pada tanggal 20 bulan Ramadhan thun 8 hijriah, dengan kekuatan pasukan seribu personil, kaum muslimin yang semula terusir, kembali ke Makkah. Tanpa setetespun darah tumpah, Makkah dapat ditaklukkan.
Keberangkatan pasukan muslimin semula masih dalam keadaan shaum. Namun setelah dekat dengan kota Makkah, sehari sebelumnya, Rasullah berbuka, dan menyuruh para sahabatnya untuk ikut berbuka.
Cegahan Rasullah SAW kepada para sahabat agar tidak bershaum bukan berarti nilai shaum sebagai suatu ibadah itu rendah. Tapi Rasulullah memandang shaum adalah bagian integral dari jihad yang memliki maqom (kedudukan) tersendiri dalam dunia tarbiyah dan dakwah. Latihan tidaklah perlu dilakukan lagi di dalam sebuah arena pertandingan yang sudah dimulai. Latihan dilakukan guna mempersiapkan pertarungan yang sesungguhnya. Dengan demikian pertandingan yang menentukan hidup dan matinya Islam ini, tidak dikacaukan dan dilemahkan.
Selama bertahun-tahun, Makkah didominasi oleh nilai-nilai syirik. Tepatnya pada tanggal 20 bulan Ramadhan thun 8 hijriah, dengan kekuatan pasukan seribu personil, kaum muslimin yang semula terusir, kembali ke Makkah. Tanpa setetespun darah tumpah, Makkah dapat ditaklukkan.
Keberangkatan pasukan muslimin semula masih dalam keadaan shaum. Namun setelah dekat dengan kota Makkah, sehari sebelumnya, Rasullah berbuka, dan menyuruh para sahabatnya untuk ikut berbuka.
Cegahan Rasullah SAW kepada para sahabat agar tidak bershaum bukan berarti nilai shaum sebagai suatu ibadah itu rendah. Tapi Rasulullah memandang shaum adalah bagian integral dari jihad yang memliki maqom (kedudukan) tersendiri dalam dunia tarbiyah dan dakwah. Latihan tidaklah perlu dilakukan lagi di dalam sebuah arena pertandingan yang sudah dimulai. Latihan dilakukan guna mempersiapkan pertarungan yang sesungguhnya. Dengan demikian pertandingan yang menentukan hidup dan matinya Islam ini, tidak dikacaukan dan dilemahkan.
2. Perang Badar
Perang Badar terjadi pada tahun ke-9 setelah hijrah di bulan Ramadhan. Bagi kaum muslimin, perang Badar mempunyai arti sejarah tersendiri, sebagai tonggak sejarah terpisahnya kubu Al-Haq dan kubu Al-Bathil. Perang itu tepatnya terjadi tanggal 17 Ramadhan.
3. Pernikahan Ali dengan Fatimah berlangsung pada bulan Ramadhan
4. Rasulullah SAW menikahi Hafsah binti Umar ra juga berlangsung pada bulan Ramadhan. Demikian tatkala beliau menikahi Zainab binti Khuzaimah, terjadi pada bulan yang sama.
5. Hancurnya masjid Adh-Dhiror, yakni masjid yang didirikan oleh kaum munafiq untuk menghancurkan dan memecah belah kaum muslimin madinah, terjadi pada bulan Ramadhan.
Selain peristiwa-peristiwa diatas, masih banyak peristiwa lainnya yang cukup penting. Tatkala peristiwa pengiriman komandan Hamzah ra. Ke laut Merah dengan kekuatan 30 personil, bertemu dengan pasukan kafir quraisy sebanyak 300 orang. Namun salah satu anak buah Hamzah ra bernama Majdi bin Umar Al Juhni, berhasil mengocar-ngacirkan pasukan kafir Quraisy. Ini terjadi pada bulan Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan, pasukan yang dipimpin Umar bin Ady Khatami di utus Nabi SAW untuk membunuh Asma binti Marwan, wanita berkebangsaan Yahudi, karena ulahnya yang berani menyakiti kaum muslimin dan menghujat Rasulullah SAW.
Satu peristiwa cukup penting lainnya ialah, tatkala pengirimin kaum muslimin yang dipimpin oleh Abdullah bin Atik untuk membunuh Salam bin Haqiq di wilayah Khaibar. Orang ini tercatat aktif keterlibatannya melawan Rasulullah pada perang Khaibar.
Pada saat penaklukan kota Makkah, masih ada tiga patung berhala besar yang belum sempat dihancurkan yakni; ‘Al Uzza’ di kota Thaif, lali ‘Manat’ di Al Qadd, kemudian ‘Suwwa’ di Huzail. Pada tanggal 25 Ramadhan tahun 8 hijriah, Rasulullah SAW mengutus Khalid bin Walid ke Thaif untuk menghancurkan berhala Al Uzza. Begitu pula pada bulan yang sama Suwwa dihancurkan oleh sahabat Amru bin Ash ra. Pada bulan Ramadhan pula Manat diruntuhkan Saad bin Zaid Al Asyhali.
Perang Badar terjadi pada tahun ke-9 setelah hijrah di bulan Ramadhan. Bagi kaum muslimin, perang Badar mempunyai arti sejarah tersendiri, sebagai tonggak sejarah terpisahnya kubu Al-Haq dan kubu Al-Bathil. Perang itu tepatnya terjadi tanggal 17 Ramadhan.
3. Pernikahan Ali dengan Fatimah berlangsung pada bulan Ramadhan
4. Rasulullah SAW menikahi Hafsah binti Umar ra juga berlangsung pada bulan Ramadhan. Demikian tatkala beliau menikahi Zainab binti Khuzaimah, terjadi pada bulan yang sama.
5. Hancurnya masjid Adh-Dhiror, yakni masjid yang didirikan oleh kaum munafiq untuk menghancurkan dan memecah belah kaum muslimin madinah, terjadi pada bulan Ramadhan.
Selain peristiwa-peristiwa diatas, masih banyak peristiwa lainnya yang cukup penting. Tatkala peristiwa pengiriman komandan Hamzah ra. Ke laut Merah dengan kekuatan 30 personil, bertemu dengan pasukan kafir quraisy sebanyak 300 orang. Namun salah satu anak buah Hamzah ra bernama Majdi bin Umar Al Juhni, berhasil mengocar-ngacirkan pasukan kafir Quraisy. Ini terjadi pada bulan Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan, pasukan yang dipimpin Umar bin Ady Khatami di utus Nabi SAW untuk membunuh Asma binti Marwan, wanita berkebangsaan Yahudi, karena ulahnya yang berani menyakiti kaum muslimin dan menghujat Rasulullah SAW.
Satu peristiwa cukup penting lainnya ialah, tatkala pengirimin kaum muslimin yang dipimpin oleh Abdullah bin Atik untuk membunuh Salam bin Haqiq di wilayah Khaibar. Orang ini tercatat aktif keterlibatannya melawan Rasulullah pada perang Khaibar.
Pada saat penaklukan kota Makkah, masih ada tiga patung berhala besar yang belum sempat dihancurkan yakni; ‘Al Uzza’ di kota Thaif, lali ‘Manat’ di Al Qadd, kemudian ‘Suwwa’ di Huzail. Pada tanggal 25 Ramadhan tahun 8 hijriah, Rasulullah SAW mengutus Khalid bin Walid ke Thaif untuk menghancurkan berhala Al Uzza. Begitu pula pada bulan yang sama Suwwa dihancurkan oleh sahabat Amru bin Ash ra. Pada bulan Ramadhan pula Manat diruntuhkan Saad bin Zaid Al Asyhali.
0 komentar:
Posting Komentar
ترك التعليق