Khaulah Binti Hakim (Suaminya Muhajirin Pertama Wafat di Madinah)

17 Mei 2012

Perhatian Khaulah binti Hakim kepada Nabi SAW

Khaulah binti Hakim adalah seorang sahabat yang mulia, termasuk dalam deretan orang-orang yang memeluk Islam sejak awal. Salah satu berita tentang Khaulah yang ditulis dengan tinta emas dalam notulasi sejarah adalah sikap dan perhatiannya terhadap Rasulullah SAW, ketika istri beliau, Khadijah r.a. meninggal dunia. Khaulah bisa membaca betapa sedihnya Nabi Muhammad SAW karena kehilangan Khadijah, oleh karena itu dia berkata kepada Nabi, “Ya Rasulullah, sepertinya pikiran engkau sedang tidak menentu karena kehilangan Khadijah?”
“Ya, dia adalah ibu keluarga yang mengurus rumah tangga.” Kata Rasulullah.
“Ya Rasulullah, mari saya akan melamarkan seorang perempuan untuk engkau.” Kata Khaulah.
“Boleh, kalian kaum perempuan lebih mengerti masalah itu.” Kata Rasulullah.
“Jika engkau menginginkan perempuan yang masih perawan atau yang sudah janda sama-sama ada.” Kata Khaulah.
“Siapa yang masih perawan dan siapa yang sudah janda?” Tanya Rasulullah.
“Yang masih perawan adalah ‘Aisyah putri makhluk Allah yang paling mencintaimu, Abu Bakar, sedangkan yang sudah janda adalah Saudah binti Zam’ah, dia percaya kepada engkau dan mengikuti engkau.” Kata Khaulah.
“Pergilah dan sampaikanlah kepada keduanya bahwa saya meminang mereka berdua.” Kata Rasulullah.
Khaulah r.a. bergegas untuk menjalankan tugas mulia. Khaulah melamar ‘Aisyah dan Saudah binti Zam’ah r.a. untuk Rasulullah SAW.


Khaulah dan Kezuhudan Suaminya
Khaulah pernah ditanya tentang hubungannya dengan suaminya, Utsman bin Mazhghun r.a., kondisi dia tidak baik, sementara suaminya termasuk bagian dari orang-orang Quraisy yang kaya.
Khaulah berkata, “Saya tidak mendapatkan apa-apa dari dia, di malam hari dia bangun mendirikan shalat, sementara di siang hari dia berpuasa.”
Hal itu disampaikannya kepada Nabi.
Rasulullah SAW bersabda kepada ‘Utsman, “Apakah kamu tidak meneladani tingkah lakuku?”
“Demi bapak dan ibu saya, apa itu ya Rasulullah?” Tanya Utsman bin Mazhghun.
“Berpuasa di siang hari, dan bangun malam.” Kata Rasulullah.
“Saya sudah melakukan itu, ya Rasulullah.” Kata Utsman bin Mazhghun.
“Kamu jangan lakukan itu. Kedua matamu mempunyai hak istrahat, tubuhmu mempunyai hak untuk istirahat, dan keluargamu mempunyai hak. Dirikanlah shalat tapi jangan lupa tidur, dan berpuasalah tapi jangan lupa untuk berbuka.” Kata Rasulullah.
Setelah ‘Utsman mendapat nasihat berharga dari Rasulullah SAW, kondisi Khaulah menjadi baik, seperti pengantin di malam pertama.

0 komentar:

Posting Komentar

ترك التعليق