Durrah Binti Abu Lahab(Yang Bebas dari Dosa Ayahnya)

17 Mei 2012

Durrah binti Abu Lahab masuk Islam, kemudian hijrah dan mengamalkan Islam dengan baik. Imam Adz-Dzahabi berkata :

”Dia mempunyai sebuah hadits dalam “Al-Musnad”, dari riwayat putera pamannya, Al Harits bin Naufal.” [Ath-Thabaqaat (8/34), Al-Istii'aab (4/290), Al Ishaabah (7/634), dan Ushudul Ghaabah (5/449)]

Ibnu Hajar menyebutkan dalam Al-Ishaabah, bahwa ketika Durrah binti Abu Lahab datang ke Madinah sebagai muhajir, dia turun di rumahRafi’ bin Mu’alla. Kemudian beberapa wanita bani Zuraiq berkata kepadanya :”Engkau puteri Abu Lahab, yang Allah berfirman tentang dia:

“Binasalah kedua tangan Abu Lahab (QS. Al-Lahab, 111:1). Maka hijrahmu tidak berguna bagimu.” Kemudian dia datang kepada Nabi SAW dan menceritakan hal itu kepada beliau. Maka Nabi SAW berkata :”Duduklah.”

Kemudian beliau mengimami Sholat Zhuhur dan duduk di atas mimbar sesaat. Lalu beliau bersabda :”Wahai, orang-orang, mengapa aku diganggu atas keluargaku ? Demi Allah, sungguh syafa’atku akan diperoleh kerabatku, bahkan Shada’, Hakam, dan Salhab pun akan memperolehnya pada hari kiamat.” [Ibnu Hajar menyebutnya dalam Al-Ishaabah dengan perkataan :

Diriwayatkan oleh Ibnu Ashim, Thabarani dan Ibnu Mandah, dari jalan Abdurrahman bin Basyar, dan ia adalah dhoif, dari Muhammad bin Ishaq, dari Nafi' dan Zaid bin Aslam, dari Ibnu Umar, dan Sa'id Al-Maqbari dan Ibnu Al-Munkadir, dari Abu Hurairah, dan dari Ammar bin Yasir. Mereka berkata: "Datang Durrah....hingga akhir hadits...." ; Al-Ishaabah, juz 7 hal. 634]

Daruquthni meriwayatkan dalam kitab Al-Ikhwah, Ibnu Ady dalam  Al-Kaamil dan Ibnu Mandah dari Durroh binti Abu Lahab, dia berkata : Nabi SAW bersabda :”Orang hidup tidak boleh mengganggu orang yang sudah mati.” Adab Nabawi inilah yang patut kita miliki dan tidak kita tinggalkan selamanya, betapa pun kita memusuhi orang yang sudah mati itu. Wallahu a’lam bishowab.

0 komentar:

Posting Komentar

ترك التعليق